Kamis, 31 Juli 2014

Membuat cake lebaran


Saat lebaran Idul Fitri tiba, mennjadi hal yang wajar jika setiap rumah menyediakan jajanan yang bisa dimakan ketika  bersilaturahmi ke para tetangga. Jajan yang sering tersedia di setiap meja merupakan kue kering, jajanan rinagan dan jajan tradisional. Hampir setiap rumah menyediakan jajan yang sama yang cenderung monoton. Hal ini yang mungkin membuat orang engan untuk mengambil makanaan yang tersedia (alah dirumah ada,guman dalam hati) padahal suatu kebahagian tersendiri jika jajan yang disuguhkan terlahap habis J

Agar yang tersuguhkan  bisa dilirik tetangga, menyediakan hal yang berbeda  dari pada umumnya menjadi jalan keluar. Cake,  yang identik dengan hari ulang tahun ini bisa menjadi pilihan. Pembuatanya cukup mudah, tidak terlalu riber seperti kue-kue kering atau basah yang harus dicetak satu-satu
·         butir telur
·        125 gram gula pasir
·        1 ½ sendok teh emulsifier (SP/TBM)
·        125 gram tepung terigu protein sedang
·        ½ sendok teh baking powder
·        125 gram margarin, dilelehkan
·        400 gram buttercream untuk olesan

Cara membuat

Lelehkan mentega

Panaskan oven 160-180 C
Kocok telur, SP, baking powder dan terpung terigu




















Jika sudah setengah mengembang tuangkan lelehan mentega
Setelah tercampur, sipkan loyang, oles loyang dengan margarin
Tuang adonan dalam loyang














Masukan dalam oven, tunggu hingga mengembnag,




























Tiriskan, tunggu hingga dingin, pewarna makanan pada butteercream sebagai hiasan, dan kue siap dihias








Agar mudah dimakan ketika lebaran, poting kecil-kecil, sekitanya bisa habis dalam satukali telan, beri tusuk gigi agar tangan tidak kotor kena butter, dan kue lebaran siap diserbu, terutama anak-anak







Jumat, 25 Juli 2014

Perjalanan buah bintang

Blimbing adalah salah satu buah yang mudah hidup di Indonesia, dengan iklim tropis memang banyak buah yang tumbuh dengan baik di negara ini (Buah aja mampu tumbuh baik disini, masak kamu engak?). Blimbing buah sepanjang tahun, jadi tak perlu menunggu musim untuk memakanya. Banyak yang meremehkan buah ini, ya kurang gaul kaliya?, tapi itu tergantung bagaimanan kita merawat dan dimana kita menempatkanya. Ketika dalam perkembanganya buah dirawat dengan baik, diperhatikan perkembanganya, dibungkus ketika beranjak besar, blimbing pada saat yang matang akan memiliki buah yang besar, kulit sang bagus dan pasti harganya mahal.

Sedangkan buah blimbing yang kurang diperhatikan perkembanganya, ketika beranjak besar dibiarkan saja terbuka, pasti sangat menarik, ya menarik perhatian lalat buah. Awalnya hanya terdapat titik-titik hitam. Biasa-biasa aja, tapi titik hitam ini menyebabkan busuknya buah ketika matang. Mungkin tempat sampah, atau jika ada yang mau memakanya perlu banyak membuang banyak bagianya.

Merawat buah blimbing

Setiap buah pada dasarnya memiliki kesempatan tumbuh dan berkembang dengan baik, karena berasal dari satu pohon yang sama. Tapi Allah menetapkan rencana yang unik, beberapa buah memiliki tempat hidup yang berbeda, ada yang hidup dicabang subur berdaun lebat, memiliki banyak teman di dekaknya.Buah yang tumbuh di cabang ini ada dua kemungkinan tumbuh menjadi buah baik atau jadi busuk bersama.  Ada pula yang hidup di cabang yang kurang prodoktif, dia hanya tumbuh sendiri. Buah inipun memiliki dua kesempatan baik dan ataupun menjadibusuk seperti yang lainya. Sayangnya buah ini lebih banyak berkesempatan menjadi si busuk.


Buah yang tumbuh berkelompok orang akan  mudah merawatnya, dengan satukali jalan. Orang cukup membungkusnya bersama dan merekapun berkesempatan menjadi baik lebih baik. Buah yang hanya tumbuh sendiri butuh ketelatenan ekstra untuk merawatnya, karna dalam satu kali pembungkusan, hanya menyelamatkan 1 buah saja.

Untuk membungkus buah pun kita perlu memilih, apakah buah tersebut mampu kita jangkau? Buah yang terlihat potensial mungkin memang menggiurkan, tapi jika takmampu dijangkau karna terlalu jauh ataupu tinggi mungkin, cukup fikir dua kali




Merawat buah, kita pun perlu merawat pohonya pula, membuang ranting tidak produktif cukup membantu, agar distribusi makanan juga tersalurkan pada











Hidup adalah pilihan cara yang sama mungkin punya hasil yang berbeda. Karena semua tergantung, ya tergantung tergantung pada Allah semata