Meski
sudah di deklarasikan, oleh George W Bush akan danya “perang salib” zaman baru,
tetapi banyak umat muslim yak tidak mempercayainya. Serbuan demi serbuan
dilakuakn pasukan Amerika pada negara-negara jazirah Arab. Berawal inigin
menumbangkan pemerintah yang diktaor, yang tidak sesui dengan demikrasi,
kebebasan yang sering mereka usung, berujung dengan pendudukan negeri-negeri
muslim dan mulailah melakukan kerusakan sedikit demi sidikit.
Terdiamnya
umat islam melihat saudara seimanya tengah di bombardir bukan haya karena
kepandaian musuh mengemas perang ini serapi mungkin tetapi bisa jadi ini adalah
salah satu gejala krjahiliahan ketika sesama saudara saling acuh.
Keadaan
seperti ini akhirnya membagi manusia menjadi tiga golongan menurut Ibnu
Taimiyah,
Golongan Tha’ifah manshurah(kelompok
yang ditolong Allah) Mereka adalah para mujahidin yang berperang melawan bangsa
perusak itu. Golongan Tha’ifah mukhalifah(kelompok
yang menyelisihi) mereka dalah kaum yang mengaku islam tetapi ikut bergabung
dengan pasukan musuh. Tha’ifah
mukhadzilah(kelompok pelemah semangat dan acuh terhadap mujahid) Mereka
adalah golongan yang duduk dari berjihad walaupun keislaman mereka benar.
Yah
melihat kondisi saat ini sebagai umat islam, wajib bersikap dengan tepat.
Menentukan sikap terhadap musuh umat islam karena penentuan sikap ini merupakan
salah pilar tegaknya tauhid.Tidak sempurna iman seseorang sampai dia hanya Wala’(loyalitas)
dan Bara’(berserah diri) pada Allah.
Rukun
Al Wara’ dan Wal bara’ dalam islam
1. Tidak boleh mengangkat orang
kafir sebagai pemimpin
Janganlah
orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafirmenjadi wali dengan meninggalkan
orang-orang mukmin.Barangsiapa berbuat demikian lepaslah dia dari pertolongan
Allah, kecuali karena siasat memelihara
diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka ( Ali
Imran 28)
Imam Ath Thabari
berkata,Maknanya: janganlah kalian wahai orang-orang yang beriman mengambil
orang-orang kafir sebagai pelindung dan penolong, sehingga kalian akan
memberikan loyalitas kepada din
mereka, kalian akan menolong mereka
dalam menentang dan membuka rahasia kaum Muslim. Sesungguhnya, orang orang yang
melakuakn hal itu, dia akan lepas sama sekali dari pertolongan Allah karena
murtad dari din-Nya dan masuk dalam
kekafiran( Tafsir Ath-Thabari:3/227)
Wahai
orang-orang yang beriman janganlah kamu menjadikan orang yahudi dan nasrani
sebagai teman setiamu mereka satu sama lain saling melindungi. Barang siapa
diantara kalain menjadikan mereka teman setia, maka sesungguhnya dia masuk
golongan mereka. Sungguh Allah tidak memberi petunjuk orang-orang yang zalim (Al Mai’dah 51)
Siapa saja yang loyal kepada Yahudi
dan Nasrani selain dari golongan orang-orang mukmin maka mereka termasuk bagian
dari mereka, sebab orang yang loyal kepada mereka kan membantu mereka
mengalahkan orang-orang mukmin, dia termasuk bagian dari agama dan ajaran
mereka. Oleh karena itu janganlah loyal kepada seseorang, kecuali dia sendiri
ridha kepada din-nya. Jia dia ridho pada din-nya makan sungguh dia telah
memusuhi hal-hal yang menyelisihi dan membuatnya marah sehingga konsekuensi
hukumanya sama dengan konsekuensi yang berlaku padanya( Tafsir Ath-
Thabari:6/277)
2. Perbedaan antara Wala’(loyal) dan
tarqiyah(berpura-pura)
Janganlah
orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafirmenjadi wali dengan meninggalkan
orang-orang mukmin.Barangsiapa berbuat demikian lepaslah dia dari pertolongan
Allah, kecuali karena siasat memelihara
diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka ( Ali Imran 28)
Ibnu Katsir menjelaskan barang
siapa yang merasa takut terhadap kejahatan mereka di sebagian negeri maka pada
saat-saat tertentu maka dia boleh ber-taqiyahdengan
sikap lahiriyah, bukan dengan batin dan niatnya.
Ats Tsauri menuturkan bahwa Ibnu
Abbas rahimatullah berkata
Tarqiyah
bukanlah dengan perbuatan, namun tarqiyah itu dengan lisan
Tetapi mereka tidak diperbolehkan
melakukan perbuatan yang membantu mereka atau perbuatan dosa atau menolong
mereka dalam mencelakai, membunuh atau memerangi kaum muslim yang lebih baik
baginya adalah bersabar menerima penganiyaan, meskipun dia harus mati
3. Membenci Orang kafir dan tidak
menampakan kasih sayang pada yang memerangi kita.
Kamu
tidak akan mendapati suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari ahir,
berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan RasullNya,
sekalipun orang orang itu bapak-bapak atau anak-anak atau saudara-saudara
ataupun keluarga mereka.............
( Al Mujadillah:22)
Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kalain jadikan penolong kalian kaum yang
dimurkai Allah., sesungguhnya mereka telah pitus asa terhadap negeri Akhirad
sebagaimana orang-orang kafiryang telah berada di dalam kubur berputus asa (Al Mumtahah : 13 )
karena
Sebagian
besar ahli kitab mengiginkan agar mereka dapat mengembalikan kalian kepada
kekefiransetelah kalian beriman kerena degki yang timbul dari diri mereka
sendiri ( Al Baqarah:
129)
Orang-orang
yahudi dan nasrani tidak akan pernah ridha kepada kalian sehingga mengikuti
agama mereka.... ( Al Baqarah: 120)
Mari menentukan sikap, muslim
sejati berani bersikap, Al Quran sebagai pedoman Nabi muhammad sebagai panutan.
Sumber
Syaikh aiman Azh-zahawahiri. Al wala’ wal bara’ .Media Islamika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar