Seorang gadis muda mengeluh pada ayahnya tentang hidupanya yang dirasa sulit. Dia merasa
masalah demi masalah mengepungnya. Ayahnya yang seorang koki lalu membawa anak
gadis itu ke dapur. Dia mengisi 3 panci dengan air dan menarunya diatas api. Di
panci pertama ia memasukan wortel, dipanci kedua ia memasukan telur dan di
panci ke 3 ia memasuakan biji kopi.
Semua dilakukan tampa mengucapkan sepatah kata pun.
Si
gadis mulai kehilangan kesabaran ketika dua pulih menit kemudia ayahnya
mengangkat panci dari ats kompor, sang ayah lalu mengambil telur dan wortel dan
ditaruh di dalam angkuk dan dari panci yang berisi kopi si ayah mengambil
segelas air,
“ Apa
yang kau lihat Nak?” tanya si Ayah
“
Wortel, Telur dan Kopi” jawab si gadis
Lalu si
ayah meminta anaknya mengigit wortel tadi, si gadis lalu mengatakan kalau
wortelnya
Terasa panas dan lembut. Kemudian si gadis diminta menguoas
telur dan memakanya. Terahir si gadis diminta untuk mencicipi segelas kopi
hangat
“Apa
sih maksut Ayah?” tanya si gadis kebingungan
“
Ketiga benda tadi – wortel,telur dan biji kopi—baru saja melewati ‘ Ujian yang
sama’, ya air mendidih dan lihat reaksi masing-masing. Pada awalnya wortel terasa kuat, keras dan
sulit dibentuk, tapi begitu terkena air mendidik ia melulak dan rapuh. Telur sebelumnya mudah pecah, kulitnya yang
tipis melindungi isinya yang berupa cairan, tapi setelah melalui air yang
mendidih isinya menjadi keras. Biji kopi lain dari pada yang lain, begiyu
dimasukan ke dalam air yang mendidih, dia mengubah air dan menjadikanya minuman
yang bisa dinikmayi orang lain.”
“Coba
kasih tahu Ayah, termasuk yang manakan dirimu Nak? Wortel, telur ataukan biji
kopi?”
Sumber: Alia, Maret 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar